Jumat, 30 Mei 2014

Anomali Pada batang



ANOMALI PADA BATANG

            Kebanyakan tumbuhan mempunyai struktur stele yang normal tetapi beberapa tumbuhan mempunyai struktur yang menyimpang. Penyimpangan struktuktur ini dinamakan anomali. Pasda tumbuhan tertutup banyak ditemukan berbagai macam anomali. Anomali berasal dari peristiwa seperti berikut.
1.      Pertumbuhan sekunder yang tidak normal pada dikotil.
a.       Posisi kambium yang abnormal.
b.      Aktivitas abnormal dari kambium yang posisinya normal.
c.       Pembentukan kambium asesoris dan aktivitasnya.
d.      Kambium diluar stele.
e.       Floem diatara Xilem.
2.      Xilem yang tidak mempunyai trakea.
3.      Berkas vaskular tersebar pada tumbuhan dikotil.
4.      Kehadiran berkas floem  dan xilem yang khusus.
5.      Kehadiran berkas vaskular dan modular.
6.      Berkas vaskular yang terdapat pada korteks.
7.      Kehadiran floem intraxilar.
8.      Berkas vaskular tersusun sebagai lingkaran pada tumbuhan monokotil.
9.      Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil.
1.      Pertumbuhan sekunder yang tidak normal pada tumbuhan dikotil
Beberapa tumbuhan dikotil menampilkan pertumbuahn sekunder yang menyimpang jauh dari pertumbuahan sekunder yang normal.
a.         Posisi kambium yang abnormal
Beberapa batang mempunyai struktur menyimpang karena posisi kambium yang tidak normal.
·         Pada batang waktu masih muda dari Thinouia scanden, kambium terpisah kedalam lekukan atau rigi. Setelah stele kerkembang ujung rigi terangkat.
·         Pada Sarjania icthyoctona kambium aslinya muncul dalam beberapa pita yang terpisah, yang masing-masing mengelilingi bagian-bagian xilem dan floem primer, tipe batang ini tampak terbentuk dari beberapa batang yang melebur. Pada batang yang tua, kondisi majemuk ini menjadi lebih jelas karena bagian-bagian dipisahkan antara yang satu dengan yang lain karena lapisan luar setiap berkas mati dengan hasil perkembangan lapisan periderm. Dengan cara ini terbentuklah batang yang tersusun dari berkas-berkas yang terletak bersama kurang lebih menyerupai tali-tali pilinan.
·         Pada Bauhinia langesdorffiana, kambium menjadi beberapa bagian. Parenkim xilem dan floem berkembang pesat, sehingga berkas pengangkut pecah.

b.      Aktivitas abnormal dari kambium yang posisinya normal
Apabila kambium normal melepaskan sel pada beberapa tempat secara tidak teratur, dan pada tempat-tempat tertentu membentuk xilem lebih banyak dibanding floem, dan di tempat lainnya memebentuk floem lebih banyak dibanding xilem, maka akan terbentuk silinder xilem yang beralur. Misalnya pada Bignonia.
·         Adanya pasak floem pada xilem
Batang muda yang memamerka/menampilkan tipe struktur seperti ini pada waktu dewasa memperlihatkan lingkaran berkas vaskular yang normal. Trakea batang muda diameternya sempit. Kayu yang terbentuk pada tingkat-tingkat selanjutnya mengandung trakea yang lebih lebar. Segera setelah ini tercapai, terjadilah empat alur dengan jarak sama pada xilem yang meluas hampir mendekati empulur. Kambium terletak pada dasar alur, namun kambium tidak ada pada permukaan radial alur itu. Berkas floem terbentuk dalam alur. Kemudian akibat perkembangan maka alur menjadi tertutup lagi (Bignonia).
·         Ada xilem bercelah
Xilem bercelah hanya dapat diamati pada batang yang cuakup tua. Perata-tama pasak folem terbentuk dan kemudian berkas xilem menjadi bercelah akibat dialtasi dan pembelahan sel pada parenkim kayu dan empulur (misal Bignonia).
Pada Aristolochia (tumbuahn liana) beberapa penggal (segemen) kambium hanya menghasilkan sel-sel parenkima baik ke arah sisi luar maupun kedalam sehingga parenkima di hasilkan parenkima seperti jejari . segmen kamnium baru itu terus menerus membentuk jejari parenkima karena itu menambah diameter.
Dengan demikian silinder vaskular (yang terpecah-pecah oleh jejari lebar) bertambah kelilingnya maka silinder sklerenkima yang mengelilingi berkas-berkas itu menjdi rusak dan parenkima yang berdekatan tumbuh masuk kedalam celah.
Pada Bauhinia rubiginosa ada pembatas aktivitas kambium pada daerah-daerah tertentu yang mengakibatkan pembentukan batang perpematang. Pada jenis Bauhinia,  batang seperti sabuk terbentuk karena aktivitas terbatas kambiumpada tempat-tempat tertentu. Dalam hal ini kambium lebih aktif pada dua sisi yang bersebrangan.
Pada beberapa tumbuahan memanjat (misal Vitis, Clematis) kambium interfasikuler membentuk hanya parenkima, sehingga berkas vaskular terpisah sepanjang pertumbuhan sekunder.
c.    Permbentuka kambium asesoris dan aktivitasnya
Pada batang Bougainvillea, dan anggota Nyctaginaceae lainnya (misal Mirabilis) beberapa kambium muncul berturut-turut dengan arah sentrisfugal. Setiap kambium ini menghasilkan xilem dan jaringan penghubung (konjungtif) ke arah dalam, dan floem dan serta jaringan penghubung kearah luar. Jaringan yang di hasilkan enimbulkan tampilan lingkaran-lingkaran berkas vaskular konsentris yang terbenam dalam jaringan penghubung.
Anggota Nyctaginaceae yang berupa herba seperti  Mirabilis dan Bougainvillea yang berkayu mempunyai struktur anatomis yang menarik karean tumbuhan ini menunjukan pertumbuahn sekunder yang menyimpang dalam penebalan sumbu. Tipe pertumbuhan sekunder dalam penebalanyang anomal terjadi oleh perkembangan lingkaran-linkaran berkas vaskular kolateral secara berturut-turut.pada tumbuhan suku ini beraksa-berkas vaskular tetap tenggelam dalam jaringan dasar parenkimatis sedangkan pada jenis berkayu (misal Bougainvillea) jaringan dasar sedikit prosenkimatis dan berlignin. Kedua tipe jaringan dasar itu
Bekembang dari kambium yang berurutan. Pada jenis yang berkayu tidak terjadi diferensiasi yang jelas antara xilem dan jaringan konjugatif sehingga kadang-kadang pada irisan melintang sumbu, floem tampak dalam bentuk pulau-pulau. Pada kasus tertentu lainnya, pita-pita mirip jejari empulur juga terdapat dalam jaringan konjuktif.
d.      Adaya kambium ekstrastelar
Kambium ekstrastelar muncul pada perisikel terdapat misalnya pada Amaranthus dan Achiranthes. Pada Amaranthus kambium dalam bentuk lingkaran penuh sedangkan pada Achiranthes sebagai pita putus-putus.
Batang Amaranthus menampilkan struktur sekunder anomal. Pada irisan melintangnya menunjukan pola garis besar yang melingkar dengan epidermis satu lapis. Segera di bawah epidermis terapat zona kolenkima berlapis yang biasanya terpotong-potong disana-sini oleh klorenkima. Berkas vaskular di empilur banyak dan tersebar, berkas vaskular ini kolateral terbuka; aktivitas kambium hanya terdapat masing-masing berkas itu , dan segera terhenti. Pertumbuhan sekunder anomal terjadi akibat perkembangan meristem ekstrastelar yang baru, yaitu kambium di luar stele didaerah perisikel. Kambium ini menghasilkan berkas vaskular sekunder dan jaringan konjungtif parenkimatisyang interfaskular, di tempat tertentu sel-sel hasil pembelahan kambium berkembang menjadi berkas vaskularsekunder dan ditempat lain membentuk jaringan konjungtif parenkimatis dan interfasikular. Berkas-berkas vaskular tetap tenggelam didalam jaringan konjungtif.
e.       Adanya floem intersilar
Perkembangan floem intersilar terjadi karena ada variasi aktivitas kambium. Floem intersiar selalu sekunder dan terdapat sebagai pulau-pulau yang tenggelam di dalam xilem sekunder. Floem inersiliar terdapat misal pada Combretum, Entada, Salvadora.
Dan Leptadenia. Pada tumbuhan ini , segmen-segmen kecil tertentu dari kambium menghasilkan sel-sel floem kearah dalam periode waktu pendek itu, kambium kembali lagiberfungsi normal yaitu menghasilkan sel-sel xilem ke arah dalam. Dengan demikian ke arah dalam kambium membentuk floem sekunder yang terbenam didalam xilem sekunder. Proses demikian itu terjadi berulang beberapa kali, dan terjailah pulau-pulau floem sekunder didalam xilem sekunder.
2.        Ketidak adaan trakean pada xilem
Umumnya trakea di temukan pada xilem tumbuhan biji tertutup. Tetapi pada beberapa tumbuhan ternyata trakea tidak ada dalam xilemnya. Hal semacam itu semisalnya terdapat pada Drimys, Trochodendron, hydrilla, Cerathophyllum.
3.        Kehadiran berkas floem dan xilem yang eksklusif
Berkas vaskular dalam bentuk lingkaran adalah tampilan normal pada tumbuhan dikotil. Namun pada tumbuhan dikotil tertentu, berkas vaskular pada batang tersebar; hal seperti ini anomal, misalnya Peperomia, Piper Nymphaea.
4.        Kehadiran berkas floem dan xilem yang eksklusif
Pada tumbuahn tertentu ditenmukan berkas floem saja yang berada di antara berkas vaskular lainnya yang kolateral, misalnya Cuscuta. Selain itu juga ada tumbuhan yang mempunyai berkas xilem saja selain berkas vaskular kolateral yang normal, misalnya Paeenia.
5.        Kehadiran berkas vaskular medular
Pada banyak tumbuaha dikotil, selama berkas vaskular normal yang teratur dalam lingkaran, juga terdapat berkas medular. Berkas medular ini mungkin tersebar atau teratur dalam lingkaran. Pada umumnya berkas medular ialah primer dan terbentuk secara normal.
Pada Piper betle, berkas medular banyak dan tersebar didalam empulur. Pada Piper excelsum, berkas medular teratur dalam lingkaran. Pada Bougainvillea dan Mirabilis terdapat dua berkas medular besar di pusat yang dikelilingi oleh berkas-berkas yang lebih kecil.
6.        Kehadiran berkas vaskular korteks
Pada beberapa tumbuhan dikotil, lingkaran berkas vaskular terdapat didaerah korteks, berkas-berkas ini di sebut sebagai berkas korteks atau di interprestasikan sebagai lacak daun. Kehadiran berkas vaskular korteks telah banyak di pelajari, misalnya pada tumbuahan suku Begoniaceae, Cactaceae, Casuarinaceae, Cucutbitaceae, Proteaceae, Oleaceae.
Pada batang Nyctanthes arbortristis (Oleaceae) disamping berkas vaskular yang berorientasi terbalik, yaitu xilem terletak lebih luar dibanding floem di empat rusuk batangnya. Berkas korteks ini kolateral terbuka.
7.        Kehadiran floem intersilar
Floem intersilar disebut juga sebagai floem dalam, tampil dalam bentuk benag-benag, atau sabuk bersimambungan disekeliling empulur. Asal-usul floem dalam (intersilar) pada sebagian besar tumbuhan adalah primer. Sel-sel floem dalam seperti terdapat dalam floem luar kecuali bahwa serabut sedikit atau kerdil, dan buluh tapis serta sel pengiring muncul dalam kelompok kecil dikelilingi parenkima.
Floem dalam berkembang setelah perkembangan primer luar. Berkas vaskular di sebut bikolateral, karena kehadiran floem dalam (intersilar). Floem dalam terdapat 28 suku tumbuhan dikotil, nama suku penting diantaranya ialah Ascepindaceae, Convolvulaceae, Punicaceae, Loganiaceae, Solanaceae, Apocynaceae, Cucubitaceae, Lythraceae.
8.        Berkas vaskular tersusun sebagai lingkaran pada  tumbuahan monokotil.
Umumnya irisan melintang batang tumbuahan monokotil memperlihatkan banyak berkas vaskular yang tersebar. Namun pada  Tammus communis (Dioscoreaceae), berkas vaskular teratur dalam lingkarang yang mengelilingi empulur luar, pada beberapa tumbuhan monokotil yang bagian pusat batangnya berlubang, berkas-berkas juga teratur dalam lingkaran (misalnya Oryza, Avena).
9.        Pertumbuhan sekunder pada tumbuahan monokotil.
Pertumbuahan sekunder terjadi pada tumbuhan berbagai Liliflorae (misalnya Agave, Aloe, Sanseiviera, Yucca, Dracaena) dan tumbuhan monokotil lainnya (misalnya Palem). Kambium berfungsi pada bagian sumbu yang telah selesai pertumbuhan memanjangnya. Kambium ini muncul dalam parenkima yang berada diluar berkas-berkas vaskular. Bagian sumbu tempat pemunculan kambium ini kandang-kadang disebut korteks dan kadang-kadang disebut perisikel.
Pada Dracaena, kambium muncul diparenkima yang berada disebelah luar berkas-berkas pengankut terluar, yaitu didaerah yang kadang-kadang disebut korteks atau sebagai perisikel. Kambium kearah adalam membentuk jaringan yang biasanya berdiferensiasi menjadi berkas-berkas vaskular yang tetap terpisahkan antara yang satu sengan yang lainnya oleh jaringan yang berlignin, kadang-kadang jaringan ini tetap tidak berlignin dan berdinding tipis. Kambium tersebut kearah luar menghasilkan sel-sel yang berkembang menjadi parenkima.
Pada Paelm, batangnya mengalami penambahan ukuran keliling bukan oleh aktivitas kambium, melainkan penebalan ukuran tersebut sebagai akibat sel;sel parenkima pusat dan serabut luar pada selubung berkas vaskular yang belum terdiferensiasi penuh melanjutkan pembelahan, dan penambahan secara berangsur ukuran sel-sel dan ruang antar sel dasar (pareankima) serabut. Tipe penebalan sekunder ini disebut penebalan sekunder pencar (Diffuse. Secondary thickening).


Anomali akar
Contohnya bintil-bintil akar pada tanaman kacang-kacangan.


Anoamli daun

0 komentar:

Posting Komentar