ANOMALI PADA BATANG
Kebanyakan tumbuhan mempunyai
struktur stele yang normal tetapi beberapa tumbuhan mempunyai struktur yang
menyimpang. Penyimpangan struktuktur ini dinamakan anomali. Pasda tumbuhan
tertutup banyak ditemukan berbagai macam anomali. Anomali berasal dari
peristiwa seperti berikut.
1.
Pertumbuhan
sekunder yang tidak normal pada dikotil.
a.
Posisi
kambium yang abnormal.
b.
Aktivitas
abnormal dari kambium yang posisinya normal.
c.
Pembentukan
kambium asesoris dan aktivitasnya.
d.
Kambium
diluar stele.
e.
Floem
diatara Xilem.
2.
Xilem
yang tidak mempunyai trakea.
3.
Berkas
vaskular tersebar pada tumbuhan dikotil.
4.
Kehadiran
berkas floem dan xilem yang khusus.
5.
Kehadiran
berkas vaskular dan modular.
6.
Berkas
vaskular yang terdapat pada korteks.
7.
Kehadiran
floem intraxilar.
8.
Berkas
vaskular tersusun sebagai lingkaran pada tumbuhan monokotil.
9.
Pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan monokotil.
1.
Pertumbuhan sekunder yang tidak normal pada tumbuhan
dikotil
Beberapa tumbuhan dikotil menampilkan pertumbuahn
sekunder yang menyimpang jauh dari pertumbuahan sekunder yang normal.
a.
Posisi kambium yang abnormal
Beberapa batang
mempunyai struktur menyimpang karena posisi kambium yang tidak normal.
·
Pada
batang waktu masih muda dari Thinouia
scanden, kambium terpisah kedalam lekukan atau rigi. Setelah stele
kerkembang ujung rigi terangkat.
·
Pada
Sarjania icthyoctona kambium aslinya
muncul dalam beberapa pita yang terpisah, yang masing-masing mengelilingi
bagian-bagian xilem dan floem primer, tipe batang ini tampak terbentuk dari
beberapa batang yang melebur. Pada batang yang tua, kondisi majemuk ini menjadi
lebih jelas karena bagian-bagian dipisahkan antara yang satu dengan yang lain
karena lapisan luar setiap berkas mati dengan hasil perkembangan lapisan
periderm. Dengan cara ini terbentuklah batang yang tersusun dari berkas-berkas
yang terletak bersama kurang lebih menyerupai tali-tali pilinan.
·
Pada
Bauhinia langesdorffiana, kambium
menjadi beberapa bagian. Parenkim xilem dan floem berkembang pesat, sehingga
berkas pengangkut pecah.
b. Aktivitas
abnormal dari kambium yang posisinya normal
Apabila kambium normal melepaskan sel pada beberapa
tempat secara tidak teratur, dan pada tempat-tempat tertentu membentuk xilem
lebih banyak dibanding floem, dan di tempat lainnya memebentuk floem lebih
banyak dibanding xilem, maka akan terbentuk silinder xilem yang beralur.
Misalnya pada Bignonia.
·
Adanya pasak floem pada xilem
Batang
muda yang memamerka/menampilkan tipe struktur seperti ini pada waktu dewasa
memperlihatkan lingkaran berkas vaskular yang normal. Trakea batang muda
diameternya sempit. Kayu yang terbentuk pada tingkat-tingkat selanjutnya
mengandung trakea yang lebih lebar. Segera setelah ini tercapai, terjadilah
empat alur dengan jarak sama pada xilem yang meluas hampir mendekati empulur.
Kambium terletak pada dasar alur, namun kambium tidak ada pada permukaan radial
alur itu. Berkas floem terbentuk dalam alur. Kemudian akibat perkembangan maka
alur menjadi tertutup lagi (Bignonia).
·
Ada xilem bercelah
Xilem
bercelah hanya dapat diamati pada batang yang cuakup tua. Perata-tama pasak
folem terbentuk dan kemudian berkas xilem menjadi bercelah akibat dialtasi dan
pembelahan sel pada parenkim kayu dan empulur (misal Bignonia).
Pada Aristolochia (tumbuahn liana) beberapa
penggal (segemen) kambium hanya menghasilkan sel-sel parenkima baik ke arah
sisi luar maupun kedalam sehingga parenkima di hasilkan parenkima seperti
jejari . segmen kamnium baru itu terus menerus membentuk jejari parenkima
karena itu menambah diameter.
Dengan demikian
silinder vaskular (yang terpecah-pecah oleh jejari lebar) bertambah kelilingnya
maka silinder sklerenkima yang mengelilingi berkas-berkas itu menjdi rusak dan
parenkima yang berdekatan tumbuh masuk kedalam celah.
Pada
Bauhinia rubiginosa ada pembatas
aktivitas kambium pada daerah-daerah tertentu yang mengakibatkan pembentukan
batang perpematang. Pada jenis Bauhinia, batang seperti sabuk terbentuk karena
aktivitas terbatas kambiumpada tempat-tempat tertentu. Dalam hal ini kambium
lebih aktif pada dua sisi yang bersebrangan.
Pada
beberapa tumbuahan memanjat (misal Vitis,
Clematis) kambium interfasikuler membentuk hanya parenkima, sehingga berkas
vaskular terpisah sepanjang pertumbuhan sekunder.
c. Permbentuka
kambium asesoris dan aktivitasnya
Pada batang
Bougainvillea, dan anggota Nyctaginaceae lainnya (misal Mirabilis) beberapa kambium muncul
berturut-turut dengan arah sentrisfugal. Setiap kambium ini menghasilkan xilem
dan jaringan penghubung (konjungtif) ke arah dalam, dan floem dan serta
jaringan penghubung kearah luar. Jaringan yang di hasilkan enimbulkan tampilan lingkaran-lingkaran
berkas vaskular konsentris yang terbenam dalam jaringan penghubung.
Anggota Nyctaginaceae yang berupa herba seperti Mirabilis dan Bougainvillea yang berkayu mempunyai struktur anatomis yang menarik
karean tumbuhan ini menunjukan pertumbuahn sekunder yang menyimpang dalam
penebalan sumbu. Tipe pertumbuhan sekunder dalam penebalanyang anomal terjadi
oleh perkembangan lingkaran-linkaran berkas vaskular kolateral secara
berturut-turut.pada tumbuhan suku ini beraksa-berkas vaskular tetap tenggelam
dalam jaringan dasar parenkimatis sedangkan pada jenis berkayu (misal Bougainvillea) jaringan dasar sedikit
prosenkimatis dan berlignin. Kedua tipe jaringan dasar itu
Bekembang dari kambium yang berurutan. Pada jenis yang
berkayu tidak terjadi diferensiasi yang jelas antara xilem dan jaringan
konjugatif sehingga kadang-kadang pada irisan melintang sumbu, floem tampak
dalam bentuk pulau-pulau. Pada kasus tertentu lainnya, pita-pita mirip jejari
empulur juga terdapat dalam jaringan konjuktif.
d. Adaya
kambium ekstrastelar
Kambium ekstrastelar muncul pada perisikel terdapat
misalnya pada Amaranthus dan Achiranthes. Pada Amaranthus kambium dalam bentuk lingkaran penuh sedangkan pada Achiranthes sebagai pita putus-putus.
Batang
Amaranthus menampilkan struktur
sekunder anomal. Pada irisan melintangnya menunjukan pola garis besar yang
melingkar dengan epidermis satu lapis. Segera di bawah epidermis terapat zona
kolenkima berlapis yang biasanya terpotong-potong disana-sini oleh klorenkima.
Berkas vaskular di empilur banyak dan tersebar, berkas vaskular ini kolateral
terbuka; aktivitas kambium hanya terdapat masing-masing berkas itu , dan segera
terhenti. Pertumbuhan sekunder anomal terjadi akibat perkembangan meristem
ekstrastelar yang baru, yaitu kambium di luar stele didaerah perisikel. Kambium
ini menghasilkan berkas vaskular sekunder dan jaringan konjungtif
parenkimatisyang interfaskular, di tempat tertentu sel-sel hasil pembelahan
kambium berkembang menjadi berkas vaskularsekunder dan ditempat lain membentuk
jaringan konjungtif parenkimatis dan interfasikular. Berkas-berkas vaskular
tetap tenggelam didalam jaringan konjungtif.
e. Adanya
floem intersilar
Perkembangan floem
intersilar terjadi karena ada variasi aktivitas kambium. Floem intersiar selalu
sekunder dan terdapat sebagai pulau-pulau yang tenggelam di dalam xilem
sekunder. Floem inersiliar terdapat misal pada Combretum, Entada, Salvadora.
Dan Leptadenia. Pada tumbuhan ini ,
segmen-segmen kecil tertentu dari kambium menghasilkan sel-sel floem kearah
dalam periode waktu pendek itu, kambium kembali lagiberfungsi normal yaitu
menghasilkan sel-sel xilem ke arah dalam. Dengan demikian ke arah dalam kambium
membentuk floem sekunder yang terbenam didalam xilem sekunder. Proses demikian
itu terjadi berulang beberapa kali, dan terjailah pulau-pulau floem sekunder
didalam xilem sekunder.
2.
Ketidak adaan trakean pada xilem
Umumnya trakea di
temukan pada xilem tumbuhan biji tertutup. Tetapi pada beberapa tumbuhan
ternyata trakea tidak ada dalam xilemnya. Hal semacam itu semisalnya terdapat
pada Drimys, Trochodendron, hydrilla,
Cerathophyllum.
3.
Kehadiran berkas floem dan xilem yang eksklusif
Berkas vaskular
dalam bentuk lingkaran adalah tampilan normal pada tumbuhan dikotil. Namun pada
tumbuhan dikotil tertentu, berkas vaskular pada batang tersebar; hal seperti
ini anomal, misalnya Peperomia, Piper Nymphaea.
4.
Kehadiran berkas floem dan xilem yang eksklusif
Pada tumbuahn
tertentu ditenmukan berkas floem saja yang berada di antara berkas vaskular
lainnya yang kolateral, misalnya Cuscuta. Selain itu juga ada tumbuhan yang
mempunyai berkas xilem saja selain berkas vaskular kolateral yang normal,
misalnya Paeenia.
5.
Kehadiran berkas vaskular medular
Pada banyak
tumbuaha dikotil, selama berkas vaskular normal yang teratur dalam lingkaran,
juga terdapat berkas medular. Berkas medular ini mungkin tersebar atau teratur
dalam lingkaran. Pada umumnya berkas medular ialah primer dan terbentuk secara
normal.
Pada Piper betle,
berkas medular banyak dan tersebar didalam empulur. Pada Piper excelsum, berkas
medular teratur dalam lingkaran. Pada Bougainvillea
dan Mirabilis terdapat dua berkas medular besar di pusat yang dikelilingi
oleh berkas-berkas yang lebih kecil.
6.
Kehadiran berkas vaskular korteks
Pada beberapa
tumbuhan dikotil, lingkaran berkas vaskular terdapat didaerah korteks,
berkas-berkas ini di sebut sebagai berkas korteks atau di interprestasikan
sebagai lacak daun. Kehadiran berkas vaskular korteks telah banyak di pelajari,
misalnya pada tumbuahan suku Begoniaceae, Cactaceae, Casuarinaceae,
Cucutbitaceae, Proteaceae, Oleaceae.
Pada batang Nyctanthes arbortristis (Oleaceae) disamping berkas vaskular yang
berorientasi terbalik, yaitu xilem terletak lebih luar dibanding floem di empat
rusuk batangnya. Berkas korteks ini kolateral terbuka.
7.
Kehadiran floem intersilar
Floem intersilar
disebut juga sebagai floem dalam, tampil dalam bentuk benag-benag, atau sabuk
bersimambungan disekeliling empulur. Asal-usul floem dalam (intersilar) pada
sebagian besar tumbuhan adalah primer. Sel-sel floem dalam seperti terdapat
dalam floem luar kecuali bahwa serabut sedikit atau kerdil, dan buluh tapis
serta sel pengiring muncul dalam kelompok kecil dikelilingi parenkima.
Floem dalam
berkembang setelah perkembangan primer luar. Berkas vaskular di sebut
bikolateral, karena kehadiran floem dalam (intersilar). Floem dalam terdapat 28
suku tumbuhan dikotil, nama suku penting diantaranya ialah Ascepindaceae,
Convolvulaceae, Punicaceae, Loganiaceae, Solanaceae, Apocynaceae, Cucubitaceae,
Lythraceae.
8.
Berkas vaskular tersusun sebagai lingkaran pada tumbuahan monokotil.
Umumnya irisan melintang batang tumbuahan monokotil
memperlihatkan banyak berkas vaskular yang tersebar. Namun pada Tammus communis (Dioscoreaceae), berkas
vaskular teratur dalam lingkarang yang mengelilingi empulur luar, pada beberapa
tumbuhan monokotil yang bagian pusat batangnya berlubang, berkas-berkas juga
teratur dalam lingkaran (misalnya Oryza,
Avena).
9.
Pertumbuhan sekunder pada tumbuahan monokotil.
Pertumbuahan
sekunder terjadi pada tumbuhan berbagai Liliflorae
(misalnya Agave, Aloe, Sanseiviera, Yucca,
Dracaena) dan tumbuhan monokotil lainnya (misalnya Palem). Kambium
berfungsi pada bagian sumbu yang telah selesai pertumbuhan memanjangnya.
Kambium ini muncul dalam parenkima yang berada diluar berkas-berkas vaskular.
Bagian sumbu tempat pemunculan kambium ini kandang-kadang disebut korteks dan
kadang-kadang disebut perisikel.
Pada Dracaena, kambium muncul diparenkima
yang berada disebelah luar berkas-berkas pengankut terluar, yaitu didaerah yang
kadang-kadang disebut korteks atau sebagai perisikel. Kambium kearah adalam
membentuk jaringan yang biasanya berdiferensiasi menjadi berkas-berkas vaskular
yang tetap terpisahkan antara yang satu sengan yang lainnya oleh jaringan yang
berlignin, kadang-kadang jaringan ini tetap tidak berlignin dan berdinding tipis.
Kambium tersebut kearah luar menghasilkan sel-sel yang berkembang menjadi
parenkima.
Pada Paelm, batangnya mengalami penambahan ukuran keliling
bukan oleh aktivitas kambium, melainkan penebalan ukuran tersebut sebagai
akibat sel;sel parenkima pusat dan serabut luar pada selubung berkas vaskular
yang belum terdiferensiasi penuh melanjutkan pembelahan, dan penambahan secara
berangsur ukuran sel-sel dan ruang antar sel dasar (pareankima) serabut. Tipe
penebalan sekunder ini disebut penebalan sekunder pencar (Diffuse. Secondary thickening).
Anomali akar
Contohnya bintil-bintil akar pada tanaman kacang-kacangan.
Anoamli
daun
0 komentar:
Posting Komentar